Wahai kekasihku

Written By Aidah Lembayung Senja on Sabtu, 23 Februari 2013 | 19.40

                                                        

Untuk apa pagi begini datang ditaman dunia
Jika tidak untuk memaknai sebelum mati
Orang datang...
Orang pergi...
Membaca kematian dilangit dan dibumi untuk sejengkal kesedihan
Dan akupun disitu,
melilitkan sepotong kain tangis

"Namun,
aku belum begitu tahu arti tangis,
tapi telah
tertawa-tawa",
kata kekasihku
Lalu melihatku memintal tangis
dari kesunyian dan kenyerian air mata do'a
Dan kaupun ikut membuat tangis sungai
Sebab Muhammad pun masih terus meminta Allah sepanjang nadinya

"Namun bagaimana memulai tangis?"
tanyamu syahdu
"Tapi aku menangis sebab apa, untuk apa, dan untuk siapa?"
jeritmu tersadu

Wahai kekasihku,
Barangkali sebab apa, untuk apa dan untuk siapa itulah
Aku menderas tangis sungai
Lalu disitu aku hanyut
Sampai sungguh ke laut
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

 

Copyright © 2013. Suara Lirih Wansa Puisi