Home » » Pencinta Sejati

Pencinta Sejati

Written By Aidah Lembayung Senja on Minggu, 03 Maret 2013 | 02.58

                                                     

Para pencinta sejati tidak suka berjanji.
Tapi begitu mereka memutuskan mencintai seseorang, mereka segera membuat rencana memberi.
Setelah itu mereka bekerja dalam diam dan sunyi untuk mewujudkan rencana-rencana mereka.
Setiap rencana memberi terealisasi, setiap itu pula satu bibit cinta muncul bersemi dalam hati orang yang dicintai.
Janji hanya menerbitkan harapan.
Tapi pemberian melahirkan kepercayaan.
Bukan hanya itu, rencana memberi yang terus terealisasi menciptakan ketergantungan.
Seperti pohon yang tergantung dari siraman air dan cahaya matahari.
Itu ketergantungan produktif.
Ketergantungan yang menghidupkan.
Di garis hakikat ini, cinta adalah cerita tentang seni menghidupkan hidup.
Mereka menciptakan kehidupan bagi orang-orang hidup.
Karena itu kehidupan yang mereka bangun sering kali tidak disadari oleh orang-orang yang menikmatinya.
Tetapi begitu sang pemberi pergi, mereka segera merasakan kehilangan yang menyayat hati.
Tiba-tiba ada ruang besar yang kosong tak berpenghuni.
Tiba-tiba ada kehidupan yang hilang.

Barangkali suatu saat kita tergoda untuk menguji diri kita sendiri.
Apakah kita pencinta sejati atau pencinta palsu.
Caranya sederhana..
Simaklah pesan Umar bin Khaththab ra ini:

"Hanya ada satu dari dua perasaan yang mungkin dirasakan oleh setiap orang pada saat pasangan hidupnya wafat;
merasa bebas dari beban hidup atau merasa kehilangan tempat bergantung"

Sekarang bertanyalah pada pasangan hidup kita tanpa ia ketahui;
"Jika aku mati sekarang, apakah engkau merasa bebas dari sebuah beban atau merasa kehilangan tempat bergantung?"
Jika ia merasa khilangan, maka dilangit hatinya akan ada mendung pekat yang mungkin menurunkan hujan air mata yang amat deras.
Jika tidak, mungkin senyumnya merekah sambil berharap kepergian kita akan memberinya kesempatan baru untuk membangun kehidupan yang lebih baik.
Wallahu 'alam bishshawab
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

 

Copyright © 2013. Suara Lirih Wansa Puisi